YK 2009 Trip Day 3 – 21/04/09
04/06/2009 6 Comments
Hari ketigaaa.. Hari ketiga = kopi darat dengan teman2 pencinta candi. š *Hehe.. Yeup! I can’t wait to meet them soon..* Semalam sebelum tidur, gw memastikan lagi ke Maw perihal waktu dan tempat pertemuan kopi darat ini. Nah, klo pencinta buku kopdar-nya di toko buku, pencinta kopi kopdar-nya di coffee shop, maka seperti diduga, pencinta candi ya kopdar-nya di candi, tepatnya di Candi Sojiwan pukul 1 siang. Berhubung kegiatan hari ini dimulai siang hari, gw masih bisa melakukan aktivitas pagi dengan santai, termasuk mencuci celana jeans gw yang penuh tanah dimana-mana akibat kerasnya medan pada perjalanan di hari pertama.Aan menjemput gw di rumah Sleman pukul 11 dan sebelum menuju lokasi pertemuan, gw dan Aan memutuskan untuk makan siang dulu di McD Malioboro Mall. *Jauh2 ke Yogya koq makannya McD.. :D* Gw memilih untuk mencoba menu McD terbaru yaitu Triple Cheese Burger sebagai menu makan siang gw, dan rasanya enak karena kejunya berasa banget. *Slurppp..* Waktu lagi asik2nya menikmati makan siang sambil mendengarkan Aan curhat soal kehidupan percintaannya, tiba2 aja ada SMS masuk dari Maw. Isinya: “Mbak, agak telat ya, beberapa br kluar kuliah, ntar tunggu aja di luar candi.” *Beberapa baru kluar kuliah? Wah.. Berarti banyak nih pasukan pencinta candi-nya.* Gw pun semakin excited seiring dengan cerahnya langit Yogya siang itu. Selesai makan siang dengan puas, gw dan Aan beranjak menuju Candi Sojiwan pukul 12.30. Baru saja keluar dari parkiran, tiba2 Aan mengeluhkan ban motornya yang lagi2 kempes, dan akhirnya gw dan Aan harus mencari tukang ban yang ternyata ada di depan hotel Ibis Malioboro. Setelah masalah ban motor beres, kami pun menuju lokasi dengan panduan gw berdasarkan hasil pencarian kemarin. š Beberapa meter sebelum tiba di gerbang Candi Sojiwan, gw melihat ada 2 orang laki2 yang rupanya sudah ga asing lagi karena seringnya mereka berdua muncul di sebuah web. *Tapi koq cuma 2 orang ya? Oh, mungkin yang lain belum sampai..* Setelah turun dari motor dan yakin bahwa yang gw temui itu memang Maw dan Andreas, gw pun bertanya: “Mana yang lain??”Ā Jawaban Maw cukup bikin gw sedih, “Ga ada yang lain, Mba. Cuma kita berdua.” *Jiahhh.. Katanya beberapa, koq jadi cuma 2 orang..* Dan itulah awal cerita pertemuan gw dengan Maw dan Andreas. š Setelah ngobrol2Ā selama 15 menit sebagai awal perkenalan, gw pun mengajak Maw dan Andreas untuk menemani gw dan Aan untuk mengunjungi Candi Ijo. Dan ke sanalah tujuan kami berempat selanjutnya.
Menurut gw, perjalanan ke Candi Ijo ini sedikit luar biasa. Kenapa? Karena gw diantar langsung oleh pemilik web yang web-nya biasa gw jadikan sebagai panduan dalam perjalanan gw mengunjungi candi2. Hehe.. Candi Ijo terletak di Bukit Ijo, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Petunjuk untuk sampai ke Candi Ijo bisa dilihat di sini. JalananĀ di Bukit Ijo memang sudah berupa jalan aspal, tapi bagi teman2 yang akan ke sini dengan motor sangat disarankan untuk berhati2 karena jalanannya berupa tanjakan curam. Tapi tanjakan curam tadi sebanding koqĀ dengan pemandangan di kanan kiri jalan yang hijau dan indah banget. *Seriously, saat itu yang gw ingat cuma gw ga mau balik lagi ke Jakarta.. :P* Setelah beberapa menit, akhirnya kami berempat sampai juga di Candi Ijo. Parkir motor, isi buku tamu, kasih uang masuk sukarela dan sekarang saatnya menikmati Candi Ijo.Ā ^^ Berdasarkan informasi yang gw baca dari papan informasi, Candi Ijo merupakan candi Hindu yang terdiri dari 11 teras berundak.Ā Candi induknya berada di teras paling tinggi yaitu teras ke 11 dan di teras ini, candi induknya ditemani oleh 3 buah candi perwara.Ā Pada bagianĀ dalam candi induk terdapat sebuah lingga dan yoni yang terbesar dari semua candi yang pernah gw kunjungi. Candi Ijo ditemukan oleh H.E. Doorepaal, administrator pabrik gula Sorogedug, pada tahun 1886 ketika beliau sedang mencari lahan penanaman tebu. Melihat dari relief pada kaki candi yang terdapat Kala Makara yang setipe dengan Candi Prambanan, maka diperkirakan candi ini dibangun pada abad ke 9 hingga 10 Masehi. Pasa saat gw dan teman2 ke sana, candi perwara kiri kosong, candi perwara tengah berisi padmasana dan arca Nandi, sedangkan candi perwara kanan hanya berisi yoni tanpa lingga.
Beberapa saat setelah kami berempat datang, hujan langsung turun, jadilah kami berempat umpel2an berteduh di candi perwara tengah sambil ngemil biskuit kelapa yang dibawa oleh Maw dan Andreas. Ngobrol ini itu, sampai akhirnya kami membicarakan tujuanĀ untuk membentukĀ komunitas pencinta candi. Dan di candi perwara tengah inilah deklarasi para pencinta candi dicetuskan!! *Hohoho.. ^^* Setelah hujannya berhenti, kami berempat pun turun untuk melanjutkan observasi ke teras2 selanjutnya. Masih merunut keterangan dari papan informasi, pada teras2 ini terdapat 17 gugusan bangunan candi. Gugusan bangunan candi ini dibagi menjadi 2, yaitu bangunan beratap dan bangunan yang tidak beratap. Ketujuhbelas gugusan bangunan candi ini dibedakan lagi menjadi 6 kelompok berdasarkan letaknya pada masing-masing teras. Sebagai tambahan informasi dari sebuah sumber di internet, candi2 pada teras ini bukanlah disusun dari kumpulan batu andesit tetapi dipahat langsung dari bukit gunung kapur.

Candi Ijo

Teras Candi Ijo
Akhirnya muncul lagi ceritanya..
Jangan2 musti tapa ama puasa mutih dulu buat nulis hari ketiga, ngilangin mistisnya :))
Pangalaman mistis itu “lu kesambet setan” atau “setannya kesambet lu”? ROFL
yah pokoknya mistis lah.. sukses bikin gw diem sepanjang jalan pulang..
BEHIND THE SCREEN:
Isi SMS yg telat:
Lagi ada di Kampus, Agatha ternyata ada kuliah lagi siang itu.
Isi SMS ban bocor:
Lagi di pertigaan Jl. Solo mau ke Candi Kedulan.
Pas lagi di Arca Gupala:
Serius! Saya udah kesini 4x dan ngga ngerasa apa-apa!
ou.. jd rncananya hr itu agatha mo ikut jg toh..
ya km 10x ksana lg jg kyanya ga bakal knp2, aku kapok.. cukup 1x aja, ga mau lg..
Pingback: (Akhirnya) Semarang – Day 1 (01/05/10).. « 212 Notes
ceritain dong pengalaman mistisnya siapa tau bisa nambah wawasan pembaca yg lain…